Dalam kisah sukses kali ini, kami akan membagikan kisah sukses pemilik Starbucks Howard Schultz yang sempat berjualan koran, yang kini menjabat sebagai ketua, presiden, dan CEO Starbucks Coffee Company, yang terkenal sebagai salah satu jaringan kedai kopi terbesar di dunia.
Latar Belakang Kehidupan Schultz
Howard D. Schultz lahir pada 19 Juli 1953, di Brooklyn, New York, dalam keluarga mantan tentara Angkatan Darat AS dan kemudian menjadi sopir truk Fred Schultz, dan istrinya, Elaine.
Keluarga itu memiliki tiga anak dan miskin, meskipun orang tuanya bekerja keras untuk memberikan masa depan yang layak bagi anak-anaknya.
Kemudian mereka bahkan tidak dapat membayangkan bahwa putra mereka akan menjadi salah satu pebisnis terkaya di Amerika Serikat.
Masa kecil miliarder ini dihabiskan di sekitar rumah keluarga berpenghasilan rendah, di mana tidak ada apa-apa selain lapangan basket.
Sebagian besar orang di sana sangat miskin dan terbukti, anak-anak dari daerah ini dianggap biasa saja. Itulah sebabnya Howard selalu tahu betapa sulitnya baginya untuk keluar dari kemiskinan ini. Namun, mimpinya menjadi sukses lebih kuat dari rintangan apapun.
Sebagai anak kecil, Howard sering melihat ayahnya berusaha mencari pekerjaan, yang akan memenuhi harapannya.
Ketika Howard berusia tujuh tahun, ayahnya mengalami patah kaki saat sedang bekerja. Karena dia tidak memiliki asuransi kesehatan, kesulitan keuangan keluarga selanjutnya meninggalkan bekas yang tak terhapuskan dalam ingatan bocah itu.
Sekilas Tentang StarBucks
Starbucks Corporation merupakan sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi yang luas hingga ke seluruh dunia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1971 di Seattle, Washington, AS, oleh tiga orang rekan: Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker. Asal-usul nama “Starbucks” berasal dari novel Moby-Dick karya Herman Melville, yang menjadi inspirasi bagi para pendiri karena seorang kapten kapal yang bernama Starbuck.
Starbucks pertama kali beroperasi sebagai toko biji kopi dan peralatan kopi, tetapi kemudian, pada tahun 1984, perusahaan diakuisisi oleh Howard Schultz, yang mengubahnya menjadi jaringan kedai kopi seperti yang kita kenal sekarang.
Schultz kemudian memperluas perusahaan dengan membuka banyak gerai di Amerika Serikat dan kemudian di seluruh dunia.
Produk Starbucks terutama berfokus pada berbagai jenis kopi, termasuk espresso, cappuccino, latte, frappuccino, dan berbagai minuman kopi lainnya.
Mereka juga menawarkan berbagai macam teh, minuman cokelat, dan minuman berbasis susu. Selain minuman, Starbucks juga menjual berbagai makanan ringan, roti, kue, dan sandwich untuk menemani minuman pelanggan.
Satu hal yang membedakan Starbucks adalah atmosfer dan pengalaman yang mereka ciptakan di setiap gerai mereka.
Gerai-gerai Starbucks biasanya didesain dengan nyaman, menawarkan tempat duduk yang menyenangkan dan Wi-Fi gratis, sehingga menjadi tempat yang populer untuk pertemuan, belajar, atau sekadar bersantai sambil menikmati minuman favorit.
Selain bisnis kopi mereka, Starbucks telah menunjukkan komitmen mereka terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan berbagai inisiatif yang berfokus pada keberlanjutan, etika dalam perolehan biji kopi, dan dukungan terhadap petani kopi kecil di berbagai wilayah.
Mereka juga berusaha untuk mengurangi dampak lingkungan dengan mengadopsi praktik ramah lingkungan dan pengurangan limbah.
Hingga saat ini, Starbucks telah menjadi salah satu merek kopi paling dikenal dan terkemuka di dunia, dengan ribuan gerai yang tersebar di berbagai negara.
Produk dan pengalaman unik Starbucks telah menciptakan basis pelanggan yang sangat besar dan setia, menjadikannya sebagai salah satu ikon perusahaan global di industri kopi dan ritel.
Konsep Bisnis Starbucks Yang Menjadikannya Besar
Starbucks merupakan salah satu merek kopi terkenal di dunia, dan ada beberapa konsep bisnis yang menjadikannya sukses dan besar seperti sekarang.
Berikut adalah beberapa faktor kunci yang membantu Starbucks mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang luar biasa:
- Pengalaman Pelanggan yang Unik: Starbucks fokus pada menciptakan pengalaman pelanggan yang unik dan menyenangkan. Mereka menyediakan lingkungan yang nyaman dengan interior yang menarik, musik yang menyenangkan, dan staf yang ramah.
- Kualitas Produk yang Konsisten: Mereka menggunakan biji kopi berkualitas tinggi dari berbagai wilayah, dan pelanggan tahu bahwa mereka akan mendapatkan kopi yang sama enaknya setiap kali berkunjung ke Starbucks, baik di lokasi yang sama atau di seluruh dunia.
- Jaringan Toko yang Luas: Strategi Starbucks adalah membuka banyak gerai di lokasi-lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan, jalanan utama, kampus universitas, dan area perkantoran.
- Diversifikasi Menu: Selain kopi, Starbucks juga menyajikan berbagai minuman seperti teh, cokelat panas, dan minuman es. Mereka juga menawarkan berbagai makanan ringan dan kue.
- Inovasi dan Penyesuaian: Starbucks terus menerus berinovasi dengan menghadirkan minuman baru, kolaborasi dengan merek lain, dan menyesuaikan menu mereka dengan tren dan preferensi pelanggan.
- Pemberdayaan Karyawan: Starbucks memiliki pendekatan yang peduli terhadap karyawannya. Mereka memberikan pelatihan dan kesempatan untuk pengembangan karir, serta memberikan manfaat karyawan yang kompetitif.
- Komitmen pada Kebijakan Berkelanjutan: Mereka berkomitmen untuk membeli kopi berkelanjutan, mengurangi jejak karbon, dan memberdayakan petani kopi serta komunitas di wilayah asal kopi mereka.
Semua faktor di atas merupakan beberapa konsep bisnis utama yang membantu Starbucks menjadi besar dan sukses di pasar global.
Dengan kombinasi strategi pemasaran yang efektif, kualitas produk yang konsisten, pelayanan pelanggan yang baik, dan komitmen pada keberlanjutan, Starbucks terus menjadi ikon kopi dunia dan salah satu merek terkemuka di industri makanan dan minuman.
Pendidikan yang Menunjang Kisah Bisnisnya
Pada usia 12 tahun, Howard mendapatkan pekerjaan pertamanya. Pertama, dia menjual koran dan kemudian bekerja di kafe lokal.
Anak laki-laki itu menghadapi pengalaman yang agak sulit ketika dia berusia 16 tahun. Dia bekerja di toko bulu, di mana dia harus berurusan dengan peregangan kulit.
Pekerjaan yang melelahkan ini justru membuat Howard semakin kuat dan memantapkan keinginannya untuk sukses di masa depan. Menjadi kuat secara fisik, Schultz unggul dalam olahraga dan dianugerahi beasiswa atletik ke Universitas Michigan Utara di mana dia menerima gelar Sarjana Komunikasi pada tahun 1975.
Howard Schultz dibesarkan di Proyek Bayview di Brooklyn, New York.
Setelah lulus, Howard Schultz menghabiskan tiga tahun sebagai manajer penjualan di Xerox, dan kemudian dia mulai bekerja di sebuah perusahaan Swedia Hamamaplast, di mana dia menjual peralatan rumah tangga, termasuk penggiling kopi ke bisnis seperti Starbucks.
Begitu Schultz menemukan, bahwa perusahaan kecil ini membeli mesin kopinya jauh lebih banyak daripada beberapa toko populer lainnya.
Howard memutuskan untuk bertemu dengan pemilik Starbucks dan pergi ke Seattle.
Rincian tentang pendidikan yang pernah dienyamnya sebagai berikut:
- Pendidikan tentang kopi
Howard Schultz memiliki latar belakang penjualan peralatan dapur dan pemasaran untuk perusahaan Swedia, namun dia menyadari potensi besar dalam industri kopi. Dia belajar tentang seni pembuatan kopi, rasa, dan aroma, serta metode kopi yang berbeda dari berbagai daerah di dunia. Pengetahuan ini membantu dia memahami pasar dan produknya dengan lebih baik.
- Pengalaman bekerja di perusahaan kopi
Sebelum menjadi bagian dari Starbucks, Howard Schultz bekerja untuk perusahaan kopi Italia bernama Il Giornale. Selama masa kerjanya di sana, dia berusaha memperkenalkan konsep toko kopi khas Italia yang dikenal sebagai “espresso bar” ke pasar Amerika Serikat. Ide ini nantinya menjadi dasar bagi strategi ekspansi Starbucks.
- Perjalanan ke Italia
Salah satu momen penting dalam perjalanan bisnis Howard Schultz adalah ketika dia melakukan perjalanan ke Italia dan mengamati budaya kopi di sana. Pengalaman ini menginspirasi dia untuk menciptakan atmosfer toko Starbucks yang khas dan menyediakan kopi berkualitas tinggi seperti yang ditemukan di kafe-kafe Italia.
- Pendekatan pelayanan pelanggan
Salah satu nilai utama dari Howard Schultz adalah fokus pada pelayanan pelanggan yang unggul. Dia berpendapat bahwa menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang. Pandangan ini tercermin dalam pelatihan staf Starbucks untuk memberikan pengalaman yang positif bagi setiap pelanggan.
- Inovasi dalam menu
Howard Schultz memperkenalkan berbagai inovasi dalam menu Starbucks, seperti Frappuccino dan Starbucks Card (kartu anggota). Frappuccino menjadi minuman ikonik yang sukses di pasar, dan Starbucks Card membantu mendorong loyalitas pelanggan dan meningkatkan penjualan.
- Perluasan merek secara global
Howard Schultz memainkan peran sentral dalam ekspansi global Starbucks. Dia memimpin upaya perusahaan untuk membuka toko-toko di seluruh dunia, memungkinkan Starbucks menjadi merek kopi internasional yang dikenal di berbagai negara.
Dengan pendidikan, pengalaman, dan kepemimpinan yang kuat, Howard Schultz telah memainkan peran krusial dalam mengubah Starbucks menjadi perusahaan kopi global yang sukses dan inovatif.
Nilai Moral Dari Kisah Sukses Shcultz dan Starbucks
Kisah sukses Howard Schultz dan Starbucks memiliki beberapa nilai moral yang dapat dipetik, antara lain:
- Keberanian dan ketekunan
- Inovasi dan adaptasi
- Kepedulian sosial
- Kejujuran dan integritas
- Memahami nilai tambah dan pengalaman pelanggan
- Kesadaran terhadap kualitas
Keseluruhan, kisah sukses Howard Schultz dan Starbucks memberikan banyak nilai moral yang relevan, seperti keberanian, ketekunan, inovasi, kepemimpinan berbasis nilai, dan kesadaran terhadap kepentingan pelanggan dan masyarakat.
Kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dan bisnis mereka.